Oleh: Syaiful Arif (Universitas Al-Ahgaff)
Salah satu superioritas yang dimiliki oleh bangsa kita
adalah keberagaman yang sudah menjadi titel yang tak dapat dipisahkan. Sejarah
bangsa yang besar ini sudah mencatat keberagaman yang super di berbagai bidang
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara jauh sebelum bangsa Indonesia
mendapatkan kemerdekaan dari kaum imperialis. Mulai
dari keberagaman agama, bahasa, adat istiadat, suku dan semacamnya.
Keberagaman itu
bukanlah suatu kekurangan bagi bangsa Indonesia karena dengan bangga bangsa
Indonesia dapat mengatakan bahwa keberagaman itu bahkan merupakan kelebihan
yang sulit didapatkan di negara lain. Bagaimana tidak?! Bangsa Indonesia
benar-benar berhasil mempersatukan keberagaman itu dibawah satu kalimat, yaitu
"Bhinneka Tunggal Ika" sebuah kalimat yang menjadi pondasi bangsa
yang superkolektif. Ditambah lagi dengan diaklamasikannya persatuan ini dalam
sila ketiga pancasila, Persatuan Indonesia.
Bangsa
Indonesia dengan satu tumpah darah yaitu tanah air Indonesia, satu bangsa yaitu
bangsa Indonesia dan satu bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia secara
yuridis memang berdiri sebagai bangsa yang merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945
ketika bangsa kita mendeklarasikan kemerdekaan di hadapan bangsa-bangsa dunia. Hal vital yang tak bisa dikesampingkan adalah
bahwa semangat persatuan itu juga sudah ada jauh sebelum bangsa kita merdeka
yang secara simbolis dilambangkan oleh Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober
1928.
Sumpah Pemuda
inilah yang memacu semangat juang para pendahulu dan para pahlawan kita untuk
meraih kedaulatan dan mempersatukan kemajemukan yang dimiliki oleh bangsa.
Sehingga pada akhirnya dengan berkat rahmat Allah yang maha kuasa dan dengan
didorongkan oleh keinginan luhur, bangsa Indonesia bisa mewujudkan kemerdekaan
itu.
Satu realita
yang juga tak boleh dilupakan oleh bangsa Indonesia sendiri adalah bahwa
kemerdekaan bukanlah pemberian dari kaum kolonial, tapi kemerdekaan kita diraih
dengan perjuangan bangsa dengan kemajemukan yang dimiliki. Bukan hanya hasil
perjuangan suatu agama tertentu, tidak juga hanya perjuangan suku tertentu,
bukan juga hanya perjuangan daerah tertentu, atau hanya perjuangan
'tertentu-tertentu' yang lain, namun kemerdekaan bangsa diraih dengan
perjuangan yang dilakukan oleh semua komponen bangsa.
Atas dasar
inilah negara Indonesia tidak hanya berhak dinikmati oleh agama tertentu, atau
suku tertentu, atau juga daerah tertentu, atau juga 'tertentu-tertentu' yang
lain, tapi negara besar kita Indonesia berhak dinikmati oleh semua komponen
yang dimiliki oleh bangsa dengan berbagai agama, suku, adat-istiadat, daerah
dan semacamnya sesuai dengan semangat Sumpah Pemuda yang menggambarkan semangat
seluruh komponen bangsa untuk mencapai dan mempertahankan persatuan dan
kesatuan bangsa.
Konflik-konflik
yang bermotifkan kesukuan, agama dan semacamnya yang terjadi di dalam tubuh
bangsa Indonesia selama ini menggambarkan cacatnya implementasi Sumpah Pemuda dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara kita. Hal ini juga mengindikasikan perlu
diadakannya koreksi yang harus segera dilaksanakan oleh bangsa Indonesia,
lebih-lebih oleh pemerintah demi menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia
sejalan dengan komitmen Bhinneka Tunggal Ika dan kebulatan tekad founding
fathers untuk mempertahankan dan menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Salah satu
solusi yang bisa dijalani oleh pemerintah adalah menanamkan kesadaran akan
pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia demi kelanjutan kehidupan
berbangsa dan bernegara kita. Hal itu bisa ditempuh dengan sosialisasi yang
berlevel nasional atau dengan cara yang lain yang bisa menanamkan rasa
nasionalisme dan persatuan seperti melalui media massa.
Cara lain yang
tak kalah pentingnya adalah dengan berusaha mengimplementasikan substansi yang
dikandung oleh Sumpah Pemuda yaitu memasyarakatkan persatuan tanah air, bangsa
dan bahasa nasional. Hal itu karena diakui atau tidak, tak sedikit bangsa kita
yang kurang dan bahkan tidak menyadari akan hal ini.
Sekedar usaha
pemerintah bukanlah solusi final untuk problem ini karena yang paling berperan
dalam penyelesaian problem ini adalah bangsa Indonesia sendiri dengan menyadari
adanya kolektifitas dalam bangsa dan perlunya sikap toleransi dan menjaga
kebhinnekaan sesuai dengan substansi Sumpah Pemuda.
Ketika bangsa
Indonesia dan pemerintah sama-sama bergerak maju ke depan, tak diragukan lagi
komitmen dan cita-cita luhur Sumpah Pemuda untuk mencapai dan menjaga persatuan
dan kesatuan bangsa akan tercapai sepenuhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar