Senin, 07 Januari 2013

Peranan Ibu dalam Mencetak Generasi Bangsa


PENDAHULUAN
Sejarah kemanusiaan yang berada di atas muka bumi dan telah berjalan hingga saat ini banyak sekali mengenalkan kepada kita variasi generasi-generasi berbagai macam bangsa yang pernah eksis di dunia. Tipe-tipe setiap generasi yang mewarnai tiap-tiap masa sangatlah beragam dan sangat sulit untuk melacak semua tipe generasi setiap bangsa yang ada dan pernah ada di dunia ini.
Banyak orang berkesimpulan tanpa benar-benar mengetahui realita yang ada bahwa sosok ibu – dan juga wanita secara global – sama sekali tidak memiliki peranan dalam pencetakan dan karakterisasi sebuah generasi bangsa karena sosok yang selalu diseru-serukan dalam sejarah perjalanan bangsa tersebut adalah sosok kaum adam. Dengan demikian terjadilah ketimpangan pemahaman lantaran ‘deskriminasi’ yang diluncurkan terhadap kaum hawa khususnya kaum ibu.
Namun bagaimanakah sebenarnya peran seorang ibu dalam mencetak generasi-generasi bangsa? Benarkah asumsi miring yang telah kita paparkan tadi bahwa kaum ibu tidak memiliki peranan dalam pencetakan generasi bangsa? Apa saja yang harus kita lakukan untuk mengoptimalkan peran sosok ibu dalam pencetakan karakter bangsa?
Melihat urgennya pertanyaan-pertanyaan diatas, sangat perlu kiranya kita bersama-sama menganalisa realita dan teks-teks agama untuk mendapatkan jawaban guna meningkatkan kualitas generasi bangsa kita menuju generasi bangsa yang benar-benar berkualitas
bagi bangsa dan agamanya.
DAFTAR ISI
Halaman Judul ..................................................................................................................  i
Pendahuluan .....................................................................................................................  ii
Daftar Isi ..........................................................................................................................  iii
Peranan Ibu dalam Mencetak Generasi Bangsa ...............................................................  1
Kesimpulan dan Saran ......................................................................................................  3



PERANAN IBU DALAM MENCETAK GENERASI BANGSA
Ibu dalam perspektif Islam memiliki peranan yang sangat penting dalam penentuan masa depan anak-anaknya. Hal itu tak lain karena seseorang memang sangat terpengaruh dengan lingkungan yang mengelilinginya dan juga sistem edukasi yang ia terima, terutama ketika masa kecilnya dimana semua hal-hal yang ia tangkap sangat mudah menjadi karekter tetap yang sangat sulit atau bahkan terbilang mustahil untuk diubah.
Sebagai contoh, dalam kehidupan kita sehari-hari kerap kali kita menemukan berbagai macam karakter yang dimiliki orang-orang di sekitar kita. Sebab utama yang mempengaruhi karakteristik seseorang adalah lingkungan dan edukasi yang ia terima sejak ia kecil. Kalau dari sejak kecil seorang anak telah diperkenalkan dan dididik dengan sifat manja, maka bukanlah hal yang aneh ketika besar dia menjadi orang yang benar-benar manja. Kalau rasa malu ditanam dalam jiwa seorang anak mulai awal masa kehidupannya, maka sulit diharapkan sifat itu akan hilang. Begitu pula dengan sifat-sifat yang lain.
Oleh karena itu, peran sosok ibu bagi anaknya dalam pembentukan karakter dan tabiat sangat dominan, dimana sosok yang paling dikenal dan dijiplak oleh seorang anak adalah ibunya. Maka sudah sangat jelas sekali seberapa jauh pengaruh seorang ibu dalam menentukan karakter dan masa depan anaknya.
Peran ibu tidaklah hanya terbatas pada sekedar pencetakan karakter anaknya. Lebih dari itu, sosok ibu juga memegang ‘kendali’ pencetakan karakter generasi bangsa. Hal itu merupakan suatu yang lumrah dan otomatis karena sebuah generasi bangsa tak lain merupakan gabungan dan kumpulan dari anak-anak penerus bangsa tersebut. Maka dari itu, level kesiapan dan kualitas sosok ibu sangatlah berpengaruh dalam menentukan level keberhasilan generasi sebuah bangsa.
1
1
Dalam hal ini Hafidz Ibrohim salah seorang penyair terkemuka melantunkan syairnya, “Ibu adalah sekolah yang jika engkau persiapkan berarti engkau mempersiapkan bangsa yang baik pondasinya… Ibu adalah maha guru dari guru-guru utama yang pengaruhnya tersebar di seluruh dunia”[1].
Muhammad Ali Albar menjelaskan mengenai peran dan posisi ibu dalam pencetakan generasi bangsa dalam sejarah umat Islam, “Betapa banyak tokoh-tokoh dalam sejarah umat Islam ini yang berhasil menjadi tokoh berkat perjuangan sosok-sosok ibu yang berhijab yang mendidik, mengajari dan merawat mereka”[2].
Maka sudah jelas  seberapa jauh peran dan pengaruh sosok ibu terhadap kesuksesan generasi bangsa. Jika sosok-sosok ibu mendidik anak-anaknya dengan pendidikan yang benar, maka generasi bangsa yang melanjutkan estafet pembangunan bangsa tersebut akan menjadi generasi bangsa yang benar-benar siap dan matang dalam menghadapi segala tantangan yang akan datang. Sebaliknya, jika sosok-sosok ibu tidak siap mendidik anak-anaknya dengan baik, maka sulit untuk diharapkan bahwa generasi bangsa berikutnya menjadi generasi yang mumpuni.
Oleh karena itu, harapan besar suatu bangsa untuk maju dan bangkit dari keterpurukan moral, akhlaq atau keterpurukan-keterpurukan lainnya terletak di pundak kaum ibu yang bisa mencetak dan membentuk generasi bangsa sesuai pendidikan yang mereka berikan di masa-masa kecil seseorang dimana segala karakter yang diterima bisa menjadi karakter generasi tersebut.
Dalam hal ini Muhammad Ali Albar kembali menjelaskan, “Dan tak diragukan lagi bahwa jika umat ini ingin bangkit sebagaimana bangkitnya pendahulunya, maka merupakan tugas sosok ibu untuk memperbaiki sistem pendidikan yang ia berikan kepada anak-anaknya dan mendidik mereka dengan ajaran-ajaran Islam”[3].
2
2

 

KESIMPULAN DAN SARAN
Sosok ibu adalah sosok pertama yang dikenal dan juga bisa dijiplak oleh seorang anak. Lebih dari itu, seorang ibu memiliki peranan yang sangat penting dalam pembentukan karakter anaknya dan penentuan sifat yang akan menjadi tabiat sepanjang hidupnya. Hal ini mengindikasikan urgen dan vitalnya peranan sosok ibu dalam mencetak generasi bangsa.
Sejarah memang adalah masa-masa yang sudah berlalu, namun bukan berarti lantas kita melupakan sejarah. Sejarah merupakan salah satu sarana untuk mendapatkan kemajuan dimana kita bisa berefleksi melalui sejarah yang kita miliki atau bahkan sejarah bangsa lain. Maka tugas sebuah bangsa adalah membuka kembali sejarah bangsanya dan melihat peranan dan pengaruh sosok ibu yang sangat besar dalam pencetakan generasi bangsa.
Ketergantungan kesuksesan sebuah bangsa terhadap peranan sosok ibu sangatlah besar. Oleh karena itu, pendidikan yang diberikan oleh ibu terhadapnya memiliki peranan yang otomatis juga sangat penting. Hal ini juga membawa kita kepada sebuah kesimpulan bahwa kualitas pendidikan dan pengetahuan sosok ibu sangat dominan dalam mencetak generasi bangsa, dengan artian bahwa ketika kualitas sosok ibu sangat baik, maka generasi bangsa yang ada di bawah didikannya akan menjadi baik. Begitu pula sebaliknya.
Maka merupakan tugas bersama sebuah bangsa – terutama pemegang kekuasaan dan para ahli di bidang pendidikan – untuk meningkatkan dan mengoptimalkan tingkat pendidikan dan pengetahuan kaum ibu demi kesiapan sosok ibu tersebut dalam mencetak generasi bangsa yang benar-benar tangguh, mumpuni dan mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain guna mewujudkan generasi bangsa yang tangguh dan berguna untuk bangsa.


[1]- Muhammad Ali Albar, ‘Amal al-Mar’ah, hal 52, Maktabah Syamilah.
[2]- ibid, hal 52
[3]- ibid, hal 53

Tidak ada komentar:

Posting Komentar