PENDAHULUAN
Bangsa Indonesia adalah bangsa besar yang memiliki identitas
sebagai salah satu bangsa ketimuran yang mempunyai nilai-nilai dan norma-norma
akhlak serta moralitas yang sangat tinggi seperti layaknya bangsa-bangsa timur
lainnya. Tingginya kualitas etika dan moralitas bangsa Indonesia adalah sebuah
superioritas yang menjadi kebanggaan bangsa dari sejak dahulu kala sebelum
bangsa ini menjadi bangsa yang merdeka dengan negara yang merdeka dan berdaulat.
Namun sangat disayangkan bahwa dalam beberapa dekade terakhir ini
terjadi banyak sekali dekadensi moral multidimensi yang dialami oleh remaja
bangsa Indonesia yang mengakibatkan pudarnya identitas bangsa sebagai bangsa
yang memiliki nilai moral yang sangat tinggi. Banyaknya problematika dan kasus
kenakalan remaja yang menjamah setiap sendi kehidupan kaum remaja yang
disebabkan oleh banyak faktor mengindikasikan bahwa remaja Indonesia sedang
mengalami kemunduran moral drastis dan sedang berada dalam posisi yang sangat
darurat serta hal tersebut juga mengindikasikan perlunya diakan langkah-langkah
preventif demi mempertahankan identitas bangsa kita.
Hal ini tentunya menggambarkan kepada kita secara implisit betapa besarnya
tantangan yang dihadapi oleh seluruh komponen bangsa dengan segala macam strata
sosial yang ada. Lebih intensif lagi, dekadensi moral yang sangat drastis
tersebut memberikan kepada kita gambaran kongkrit tentang besarnya tantangan
kaum ibu dalam menghadapi kenakalan remaja.
Lantas, apa dan bagaimana peran kaum ibu dalam menjaga dan
mempertahankan moralitas dan akhlak kaum remaja? Apa yang harus mereka lakukan
sebagai counter dan langkah preventif guna merekonstruksi moralitas remaja yang
mulai hancur? Apa solusi yang bisa ditawarkan oleh kaum ibu kepada para remaja
dalam memecahkan problematika serius ini?
DAFTAR ISI
Halaman Judul ............................................................................................................. i
Pendahuluan ................................................................................................................ ii
Daftar Isi ..................................................................................................................... iii
Analisa Level
Dekadensi Moral Remaja ..................................................................... 1
Analisa Faktor
Dekadensi Moral Remaja .................................................................... 2
Bergandengan
Tangan Merekonstruksi Moral Remaja................................................. 3
Kesimpulan dan
Saran ................................................................................................. 5
Daftar Pustaka ............................................................................................................. 6
ANALISA LEVEL DEKADENSI MORAL REMAJA
Bangsa
Indonesia – sebagaimana telah disebutkan dalam pendahuluan – memiliki
nilai-nilai moralitas yang sangat tinggi jauh sebelum bangsa ini menjadi bangsa
yang merdeka. Hal ini tentunya sangat sejalan dan searah dengan sabda nabi
Muhammad, “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq yang baik”[1]
dan juga sejalur dengan superioritas bahwa Indonesia adalah negara dengan
jumlah penduduk muslim terbesar di dunia.
Tapi
superioritas tersebut bisa dikategorikan sebagai sejarah yang hanya bisa dibaca
dan sulit dideteksi di dalam kehidupan remaja Indonesia sendiri dewasa ini. Sangat
sulit sekali untuk menjadikan moral remaja bangsa sebagai gambaran bahwa bangsa
Indonesia adalah bangsa muslim perbesar di dunia. Hal tersebut bisa dilacak
dari berbagai dimensi kehidupan anak bangsa Indonesia.
Akhir-akhir
ini kriminalitas yang terjadi di masyarakat kita semakin marak. Salah satu
bukti kuat yang mengamini fakta tersebut adalah berita-berita kriminal yang
disiarkan oleh stasiun-stasiun televisi negeri ini. Ada beberapa stasiun
televisi nasional yang mengemas berita-berita kriminal khusus dalam satu
program. Lebih jauh lagi, berita kriminal tersebut ditayangkan hampir setiap
hari. Di samping itu, banyak acara berita yang sebenarnya bukan acara khusus
kriminal namun berita yang disuguhkan adalah berita kriminal. Hal tersebut
sangat cukup untuk dijadikan dasar bahwa dari segi kriminalitas bangsa
Indonesia mengalami dekadensi hebat.
Pada
tahun 2007 Komisi Nasional (KOMNAS) Perlindungan Anak melakukan survey terhadap
4500 remaja di 12 kota besar berkaitan dengan seksualitas. Hasil yang sangat
mengerikan. 97% dari mereka mengaku pernah melihat film porno. 93,7% mengaku
pernah ciuman, oral seks dan petting. Sedangkan mereka yang sudah tidak perawan
atau sudah tidak perjaka lagi mencapai 62,7%. Angka yang cukup tinggi juga
ditunjukkan oleh pemudi yang pernah melakukan aborsi, 21,2%[2].
Hal ini menelanjangi dimensi lain dari dekadensi akhlak remaja Indonesia.
Fakta-fakta demikian sangat cukup untuk membuktikan sejauh mana
dekadensi dan kemunduran moral yang dialami oleh remaja dan generasi bangsa Indonesia.
Namun sulit sekali untuk kita mengelak bahwa di samping fakta-fakta tersebut
banyak fakta-fakta lain yang patut untuk disayangkan dan diprihatinkan oleh kaum
ibu secara khusus dan keluarga secara umum. Dekadensi yang dialami bangsa kita
tak hanya terbatas pada sektor kriminalitas dan seksualitas, namun juga
merambat ke berbagai aspek kehidupan bangsa yang pada akhirnya bermuara pada
kesimpulan bahwa dekadensi yang dialami remaja Indonesia patut diperhatikan dan
perlu dicarikan solusi secara cepat.
ANALISA FAKTOR
DEKADENSI MORAL REMAJA
Jika
kita melihat kepada masa lalu ketika moral bangsa kita masih bisa diandalkan,
kita bisa menganalisa bahwa semua itu karena faktor yang mengitari bangsa
Indonesia sangat mendukung. Nilai-nilai agama yang masih sangat dijaga dan
disakralkan, jauhnya bangsa Indonesia dari arus globalisasi, dan faktor-faktor
lain sangat mendukung tingginya nilai moral bangsa kita.
Namun
melihat berkembangnya pola pikir masyarakat kita dan berjalannya roda sejarah,
kita dapat menganalisa beberapa faktor yang menjadi batu loncatan untuk
dekadensi moral anak bangsa yang tengah kita hadapi. Berikut beberapa faktor
penting yang mendukung besarnya tingkat dekadensi moral remaja bangsa:
1.
Pudarnya
implementasi nilai-nilai religius di tengah-tengah masyarakat.
Hal
ini sangat berpengaruh bagi tingkah laku remaja kita karena ketika
koridor-koridor agama mulai diabaikan, maka pergerakan misi penghancuran moral
anak bangsa bisa dengan sangat mudah dilancarkan[3].
Oleh karena itu, kurangnya penanaman nilai-nilai religius di tubuh remaja
Indonesia akhir-akhir ini bisa dikatakan sebagai faktor terkuat yang mendukung
terjadinya dekadensi moral.
2.
Efek
negatif yang dibawa oleh teknologi dan media massa.
Dipandang dari sisi positif, perkembangan teknologi dan media massa
yang dihadapi bangsa Indonesia membawa manfaat yang sangat besar. Tapi sisi
negatif yang mau tidak mau juga harus dirasakan oleh bangsa ini memiliki
pengaruh yang cukup signifikan dalam kemerosotan akhlak yang dihadapi oleh remaja
bangsa.
3.
Pengaruh negatif arus globalisasi.
Arus
globalisasi yang telah menjamah bangsa Indonesia juga menjadi faktor serius.
Percampuran kebudayaan yang sangat cepat dan pesat selain membawa hawa positif
juga membawa efek negatif. Banyak sekali hal buruk yang menjangkit bangsa
Indonesia sehingga nilai-nilai dan norma-norma masyarakat yang berlaku mulai
menurun. Salah satu bentuk pengaruh arus globalisasi tersebut adalah menurunnya
– atau bahkan hilangnya – rasa percaya diri pada generasi bangsa untuk
membanggakan diri dan menerapkan dengan budaya sendiri yang jauh lebih sejalan
dengan tuntutan agama dibandingkan dengan budaya-budaya lain seperti budaya
barat dan lainnya.
4.
Kurangnya
pengawasan dari orang tua, figur masyarakat, tokoh bangsa dan aparat keamanan.
Hal ini juga
sangat berpengaruh dalam rumitnya dekadensi moral yang dihadapi remaja
Indonesia. Sebenarnya kalau saja mereka melakukan proteksi terhadap kaum remaja
Indonesia, sangat sulit sekali terjadi kemerosotan akhlak seperti yang kita
hadapi saat ini. Namun kurangnya fortifikasi yang mereka sumbangkan bagi kaum
remaja mengakibatkan mudah dan mulusnya perkembangan dekadensi moral di
kalangan remaja sendiri.
BERGANDENGAN
TANGAN MEREKONSTRUKSI MORAL REMAJA
Melihat
kompleksnya problematika yang tengah dihadapi remaja Indonesia di bidang moral
dan beragamnya faktor-faktor yang mendukung terjadinya dekadensi akhlak, sangat
perlu sekali kaum ibu sebagai sosok yang sangat dekat dengan remaja bangsa dan
sosok yang paling dijadikan sorotan dan panutan oleh para remaja melakukan
proteksi besar-besaran dan fortifikasi serius terhadap moral para remaja.
Kembali
kepada faktor-faktor yang mendukung dekadensi moral dan etika remaja, merupakan
keharusan kaum ibu untuk segela mengambil langkah serius guna merekonstruki
moral remaja dengan beberapa langkah berikut:
1.
Menanamkan kembali nilai-nilai dan norma-norma agama yang sudah
mulai memudar serta meningkatkan kualitas implementasi ajaran-ajaran agama itu
sendiri. Hal ini harus menjadi langkah awal kaum ibu dalam misi ini karena
agama merupakan benteng terkuat sebagai pertahanan moralitas kaum remaja.
Ketika norma-norma agama yang diimplementasikan sangat kuat maka akan sulit
terjadi dekadensi moral di kalangan para remaja.
2.
Mengadakan
rekontrolisasi terhadap penggunaan teknologi dan media massa oleh para remaja.
Di sinilah peran kaum ibu sangat dibutuhkan karena penggunaan teknologi dan
media massa tanpa kontrol akan berakibat fatal dan merusak pertahanan moralitas
kaum remaja dikarenakan tak semua hal yang ditawarkan oleh teknologi dan media
massa bersifat positif.
3.
Membendung
pengaruh negatif yang dibawa oleh arus globalisasi. Langkah ini juga tak kalah
pentingnya dengan langkah-langkah lain karena dampak negatif arus globalisasi
juga sangat besar dalam berembangnya dekadensi moralitas kaum remaja yang
tengah dihadapi oleh bangsa Indonesia. Kaum ibu harus segera melakukan filter
terhadap arus globalisasi yang masuk ke kalangan remaja agar dampak negatif tak
dapat merusak moralitas mereka.
4.
Memperketat
pengawasan terhadap kaum remaja. Tak dapat dipungkiri bahwa salah satu sebab
besar dekadensi moralitas kaum remaja adalah kurangnya perhatian dan kontrol
yang dilakukan oleh kaum ibu secara khusus dan keluarga secara umum terhadap
tingkah laku dan gerak gerik kaum remaja sehingga kaum remaja kerap kali
melakukan tindakan sesuai dengan keinginannya tanpa ada pengawasan.
Demikianlah
langkah-langkah solutif dan preventif yang harus segera ditempuh oleh kaum ibu demi
menjaga serta merekonstruksi moralitas remaja yang telah benar-benar mengalami
dekadensi besar beberapa dekade terakhir. Langkah-langkah tersebut bukanlah
satu-satunya, namun merupakan kunci dan langkah awal yang bisa membuka
langkah-langkah lain.
KESIMPULAN DAN
SARAN
Setelah
kita melakukan beberapa analisa tersebut diatas, pada akhirnya dapat kita
simpulkan beberapa poin berikut:
Identitas
bangsa Indonesia sebagai bangsa yang bermoral tinggi dan memiliki etika yang
sangat kental ketimurannya mulai merapuh dan terancam luntur lantaran banyaknya
faktor yang mendorong berkembangnya dekadensi moral yang dialami bangsa Indonesia
sendiri khususnya kalangan remaja sehingga dekadensi moral tersebut menjamah
banyak dimensi kehidupan kaum remaja.
Dekadensi
moral yang dialami remaja Indonesia saat ini sangat membutuhkan solusi kongkrit
yang dalam hal ini kaum ibulah yang memiliki peranan terpenting dan memegang
kendali karena salah satu benteng pertahanan terkuat seorang remaja dalam
kehidupannya adalah keluarga, terlebih-lebih kaum ibu sebagai sosok yang kerap
kali dijadikan panutan oleh remaja.
Kaum
ibu harus segera melakukan langkah-langkah solutif dan preventif demi
merekonstruksi moral remaja yang semakin hari semakin mengalami dekadensi
dengan banyak cara seperti meningkatkan kualitas implementasi ajaran agama di
kalangan remaja, membendung pengaruh negatif teknologi dan media massa, melakukan
filterisasi arus globalisasi dan melakukan pengawasan yang berkesinambungan
terhadap kaum remaja serta banyak cara dan langkah lain yang bisa dijadikan
opsi oleh kaum ibu dalam menjalankan misi ini.
Dengan
diadakannya rekonstruksi moral remaja oleh kaum ibu tersebut, diharapkan
dekadensi moral yang terjadi di kalangan remaja setidaknya dapat dikurangi
sehingga identitas bangsa Indonesia sebagai bangsa yang bermoral tinggi tidak
hanya berupa identitas sejarah, namun bisa dipertahankan dalam waktu yang sangat
panjang dan pada akhirnya bangsa Indonesia bisa menjadi sampel bagi seluruh
bangsa di dunia di bidang moralitas.
[1]- Muhammad bin
Abdullah Al-hakim, Al-Mustadrok ‘ala As-Shohihain, Beirut: Dar al-Kutub
al-‘Ilmiyyah. Cet ke-1, 1990. Jilid 2 hal 670.
Ahmad bin Husain
l-Baihaqi, as-Sunan Al-Kubro, Kairo: Wizaroh al-Awqof al-Mishriyyah. Cet ke-1,
1344 H. jilid 10 hal 121.
[2]- Hasil survei KOMNAS Perlindungan Anak pada
tahun 2007.
[3]- Muhammad bin
Yahya Isma’il, Muhadharat fi al-Firoq, Tarim: Khidmat at-Thullab, cet ke-1,
2011, jilid 1 hal 56.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar