Rabu, 29 Agustus 2012

Universitas Al-Ahgaff


Universitas ini terletak di sebuah provinsi terkenal yaitu Hadramawt, Yaman. Universitas Al Ahgaff  didirikan oleh Habib Abdullah bin Mahfudz al Haddad pada tahun 1995 masehi. Saat ini universitas ini dipimpin oleh seorang rektor yang bernama Habib Abdullah bin Muhammad Baharun. Universitas Al Ahgaff berpusat di kota Mukalla (Ibukota Hadramawt). Ada beberapa fakultas di Ahgaff, di antaranya fakultas syari'ah, hukum, ekonomi, akuntansi, teknologi dan informasi, administrasi dan sastra. Semua fakultas tersebut terletak dan sekaligus berpusat di kota Mukalla kecuali fakultas syari'ah. Fakultas ini berpusat di kota Tarim dan bercabang di kota Mukalla. Cabang yang di Mukalla ini disediakan khusus untuk mahasiswa baru fakultas syari'ah di tahun pertama. Pada tahun-tahun berikutnya mereka akan dipindahkan ke kota Tarim.
Sejak awal berdiri hingga sekarang Ahgaff memberikan beasiswa penuh (pendidikan, makan dan tempat tinggal) kepada mahasiswa fakultas syari'ah.
Tidak hanya mahasiswa dari Yaman yang bisa mendapatkan beasiswa ini. Mahasiswa dari luar Yaman pun bisa menikmati beasiswa ini. Ada ratusan mahasiswa yang mendapatkan beasiswa dari Ahgaff dan mereka berasal dari beberapa negara. Jumlah mahasiswa putra Indonesia di fakultas syari'ah Ahgaff hampir mencapai lima ratus orang dan jumlah kami (mahasiswa Indonesia) adalah jumah mahasiswa terbanyak di fakultas syari'ah. Setelah kami juga ada uluhan atau ratusan mahasiswa dari Somalia, Thailand, Kenya, Tanzania, Uganda, Pakistan, Burkinafaso, dan beberapa negara lainnya.
Kalau masalah banyaknya biaya yang dikeluarkan jangan ditanyakan lagi. Dengan mengetahui jumlah mahasiswa putra Indonesia di fakultas syari'ah saja kita akan mengetahui bahwa sangat besar jumlah biaya yang Ahgaff keluarkan untuk beasiswa ini. Apalagi mahasiswa-mahasiswa dari negara lain. Belum lagi mahasiswi yang mendapatkan beasiswa. Bayangkan saja selama lima tahun mereka diberikan beasiswa penuh, ditambah lagi gaji para pengajar dan biaya-biaya lainnya. Tapi alhamdulillah meskipun jumlah pengeluaran universitas ini cukup besar, Allah selalu memberi jalan sehingga universitas ini masih berdiri tegak.
Memang benar. Ketika tujuan kita baik, maka Allah akan membukakan jalan bagi kita. Apa lagi rektor kami (Habib Abdullah bin Muhammad Baharun) –menurut kami- adalah seorang wali. Beliau tahu dari mana pemasukan keuangan universitas akan datang. Suatu saat beliau pernah memberitahukan kepada Habib Hasan al Jufri (Wakil Ahgaff di Indonesia) bahwa pemasukan keuangan Ahgaff akan datang dari Indonesia. Dan ternyata benar. Beberapa saat setelah kejadian tersebut Habib Hasan al Jufri ditawarkan bantuan oleh Menteri Sosial sebesar satu milyar. MasyaAllah.
Tidak hanya mukasyafah yang beliau tampakkan. Beliau juga sering dimintai pendapat (Istisyaroh) oleh orang-orang. Kalau beliau dimintai pendapat tentang dua atau beberapa pilihan dan beliau memilih salah satunya, maka orang yang meminta pendapat sebaiknya mengerjakan pilihan beliau. Karena memang banyak kejadian-kejadian yang tak diinginkan terjadi akibat menyalahi pilihan beliau.
Berbicara masalah karomah semacam itu di Hadramawt adalah tempatnya. Jangan heran kalau engkau membaca sejarah Hadramawt kemudian engkau mendapatkan banyak kisah-kisah nyata karomah para wali di negeri ini. Dari sejak dulu Hadramawt tidak pernah terlepas dari kata-kata 'wali', 'karomah', 'habaib' dan 'sholihin'.
Sebenarnya aku tidak pernah menyangka bahwa aku akan bisa belajar di Hadramawt ini. Setelah aku keluar dari Mathlabul Ulum aku berencana mengabdi di sana. Tapi ternyata ada tawaran beasiswa dari universitas al Ahgaff. Setelah beberapa pertimbangan aku mengikuti tes beasiswa itu di Darullughah Wad Dakwah, Bangil. Di tes itu aku ditanyakan banyak sekali pertanyaan tentang bahasa Arab, Nahwu, Fiqh dan semacamnya tapi aku bingung menjawabnya. Banyak soal yang tak terjawab. Bahkan banyak juga soal yang terjawab tapi "jawaban anda salah" kata penguji.
Sehabis tes itu aku sudah tak percaya lagi bahwa aku bisa tembus ke universitas Al Ahgaff. Tapi kalau Allah merencanakan sesuatu, tidak ada yang bisa menolaknya. Beberapa minggu setelah tes itu dilaksanakan, panitia penyelenggara tes mengirimi aku pesan (sms) bahwa aku dinyatakan lulus tes beasiswa itu. Semua persyaratan aku selesaikan secara mendadak karena aku sudah menvonis diriku tidak lulus tes itu. Tapi alhamdulillah semuanya beres sebelum waktu akhir. Kamipun berangkat ke negeri Yaman.
Banyak sekali perbedaan-perbedaan yang aku rasakan antara Indonesia dengan Yaman. Yang pertama cuaca. Cuaca ibukota Yaman (Sana'a) sangat dingin. Musim panas cukup langka bagi penduduk ibukota sehinga mereka mengadakan perayaan khusus menyambut musim panas. Di Hadramawt terutama Tarim kita akan menghadapi dua musim. Musim panas dan musim dingin. Panas di Tarim bisa mengeluarkan darah secara paksa dari hidungmu. Panas ini  juga bisa meletuskan ban sepedamu. Dingin di Tarim pun juga sangat berbeda dengan dingin di Indonesia. Dingin di sini bisa mengempeskan ban sepedamu dan juga sangat bisa memecahkan bibirmu. Tidak hanya bibirmu. Kulit kaki dan tanganmu akan mengalami 'nasib' yang sama. Tapi jangan takut. Tidak semua pendatang mengalami hal tersebut. Toh kalaupun engkau mengalaminya, engkau akan bisa beradaptasi sendiri.
Tidak hanya cuaca yang berbeda. Kebiasaan penduduk Hadramawt juga kadang berbeda dengan kebiasaan kita di Indonesia. Sebisa mungkin kita harus berhati-hati dalam bertingkah karena banyak hal yang menurut kita hal itu biasa-biasa saja atau boleh-boleh saja dianggap 'aib' oleh penduduk Hadramawt.
Di kota Tarim kita juga harus menjaga adab kita karena kota ini bukan kota biasa. Kota ini sudah ada jauh sebelum masehi. Bukan hal itu yang membuat kota ini tidak biasa. Akan tetapi kota ini dihuni oleh banyak Habaib (yang tidak diragukan lagi mereka keturunan Rasulullah SAW) dan para ulama ternama seperti Habib Abdullah bin Muhammad Baharun, Habib Umar bin Hafidh, Habib Salim As Syatiri, Habib Abu Bakar Al Masyhur, Habib Ali Al Jufri, Habib Abdullah bin Syihab dan banyak lagi ulama-ulama ternama lainnya. Di kota ini engkau akan berjumpa dengan berbagai habaib dari berbagai macam suku. Ada habib yang bisa engkau ketahui tanda-tandanya, dan juga banyak orang yang menurut kita orang biasa atau bukan habib tapi setelah kita bertanya maka  kita akan tahu bahwa orang itu adalah habib.
Alhamdulillah yang telah mentakdirkan aku untuk belajar di universitas Al Ahgaff yang terletak di kota penuh barokah ini. Semoga Al Ahgaff terus berdiri hingga akhir zaman. Amien..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar